Sabtu, 16 Mei 2009


MILAN - Sheva menilai keputusan Kaka sudah tepat; menolak iming-iming bayaran tinggi dari Manchester City. "Dia telah melakukan hal yang tepat. Itulah sebabnya, saya yakin Milan tidak akan kehilangan dia," ungkap Shevchenko seperti dilansir Channel4, Rabu (21/1/2009).

"Saya sudah tahu dari awal apa keputusan Ricardo nanti. Beberapa kali, kami telah membicarakan ini sebelumnya," tambahnya.

"Saya tidak bilang dia meminta saran saya. Dia bertanya banyak hal ... Lagipula, situasi yang kami hadapi jauh berbeda," jelasnya.

Sheva sendiri sempat angkat kaki dari San Siro, musim 2006 lalu. Pemain veteran asal Ukraina ini mendarat ke Chelsea dengan banderol 30 juta poundsterling. Menyesali keputusannya, Sheva yang memang tak pernah betah merumput di Liga Premiere akhirnya kembali ke pangkuan Carlo Ancelotti, awal musim 2008 lalu.

"Saya kira, keputusan itu berasal dari hati nuraninya. Bersamanya, Milan akan semakin kuat," tandas Sheva.
Selengkapnya...


MILAN - Rumor seputar niat Real Madrid memboyong superstar AC Milan Ricardo Kaka terus bermunculan. Menanggapi ketertarikan raksasa Spanyol itu, Kaka mengaku tersanjung.

Awal pekan ini, Kaka membuat kejutan dengan menolak tawaran fantastis dari Manchester City senilai 120 juta euro. Bintang internasional Brasil itu menegaskan jika dirinya ingin mengakhiri karir bersama Rossoneri.


Namun, manajemen Milan sepertinya belum bisa tenang sepenuhnya. Kini pemain bernomor punggung 22 itu malah berada dalam radar klub kaya Eropa lainnya, Real Madrid. Dengan kualitas dan nama besar yang diusung Los Galacticos, ini tentunya merupakan tawaran yang lebih menggiurkan untuk seorang pemain sekelas Kaka.

Selain Madrid, raksasa Premier League Chelsea juga dikabarkan tengah mengincar jasa mantan pemain Sao Paulo tersebut. Kendati demikian, Kaka tak ingin berkomentar banyak mengenai rumor tersebut. Ia hanya menyatakan tersanjung dengan ketertarikan dua klub elit Eropa tersebut.

"Tentu saja menyenangkan ketika mengetahui bahwa klub sebesar Real atau Chelsea tertarik pada saya," ujar Kaka sebagaimana dikutip harian AS, Jumat (23/1/2009).

"Saya tidak banyak bicara selama beberapa hari terakhir, karena saya mendapat banyak tekanan dan suasana masih terasa tegang। Saya lebih memilih bersikap tenang. Hari ini media mengatakan saya akan menjadi pemain Real, tapi di hari berikutnya saya diberitakan menjadi pemain Chelsea," tutupnya.
Selengkapnya...

Gelandang emas AC Milan Ricardo Kaka tetap menjadi buruan utama klub elit dunia. Awalnya, Manchester City mengajukan penawaran fantastis. Sayangnya, rayuan tersebut hanya sekadar membuat Kaka tergoda.

Kemudian, Manchester United melemparkan wacana akan meminang Kaka untuk menggantikan Cristiano Ronaldo. Catatannya, United pasti berjuang mendapatkan kaka bila Ronaldo memilih Los Galaticos ketimbang bertahan di Old Trafford.

Rumor dari United tersebut belum sirna sepenuhnya. Godaan datang lagi dari Madrid. Salah satu kandidat presiden Madrid Florentino Perez menjanjikan akan membawa Kaka ke Santiago Bernabeu jika terpilih menjadi orang nomor satu Madrid.

Pemilihan sendiri baru berlangsung Juli. Tapi rayuan sudah dialami Kaka. Permintaan agar Kaka menerima pinangan Madrid datang dari seniornya Roberto Carlos. Mantan bek Madrid ini bahkan tidak hanya menganjurkan, namun mendesak agar Kaka mengikuti jejaknya.

Carlos pernah menjadi bagian dari rezim Perez. Pemain yang membantu Tim Samba merebut tropi Piala Dunia 1994 dan 2002 ini pernah merasakan sukses di bawah kepemimpinan Perez.

"Dengarkan Perez Kaka," desak Carlos seperti dilansir reuters, Kamis (14/5/2009). Carlos sendiri cukup lama mengenakan seragam tanding Madrid yaitu periode 1996-2007.
Selengkapnya...

kakavsronaldo

Selengkapnya...

Sabtu, 09 Mei 2009


Masa kecil

Kaká dilahirkan di Brasília, Brazil pada tanggal 22 April 1982, ia merupakan anak dari pasangan Simone Cristina dos Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Kaká mempunyai adik laki-laki, Rodrigo, yang dikenal sebagai Digão, yang mengikuti langkahnya bermain bola di Italia.



Nama panggilannya Kaká, diambil dari bahasa aslinya, Bahasa Portugis, yang diucapkan seperti ejaannya, dengan penekanan pada suku kata kedua yang ditandai dengan aksen. Itu biasa dipakai untuk menyingkat nama "Ricardo" di Brasil, bagaimanapun juga, Kaká mendapatkan nama panggilannya dari adiknya, Rodrigo, yang tidak bisa mengucapkan kata "Ricardo" ketika mereka masih kecil. Rodrigo memanggil kakaknya "Caca" yang kemudian berganti menjadi Kaká. Di Eropa ia dikenal dengan pamnggilan RickyKaka.

Pada bulan September 2000, di usia 18 tahun, Kaká mengalami ancaman pada karirnya dan kemungkinan patah tulang belakang yang menyebabkan lumpuh sebagai akibat dari sebuah kecelakaan kolam renang। Hal yang terburuk tidak terjadi dan Kaká pulih sepenuhnya dari insiden itu. Dia bersyukur kepada Tuhan atas kesembuhannya dan sejak saat itu ia menyumbangkan penghasilannya untuk gerejanya.



Selengkapnya...


Tim Nasional

Kaká melakukan debut internasionalnya pada bulan Januari 2002 dalam pertandingan melawan Bolivia. Dia adalah bagian dari tim nasional yang menang pada Piala Dunia 2002, tetapi aksinya tidak terlalu terlihat karena hanya bermain 19 menit di babak pertama pertandingan Kosta Rika. Pada tahun 2003, dia menjadi kapten tim dalam turnamen Piala Emas di Amerika Serikat dan Meksiko, memimpin Brasil ke posisi kedua dan membuat gol yang menentukan dalam pertandingan melawan Kolombia. Setelah itu, dia beraksi di Piala Konfederasi 2005, dengan Kaká menciptakan gol dan menang dalam pertandingan final melawan Argentina (dalam perayaan setelah pertandingan, dia dan rekan-rekan setimnya memakai T-shirt dengan tulisan "Jesus Loves You--Yesus mencintaimu" dalam berbagai bahasa.) Dia berhasil mendapat tempat ke-10 dalam voting penghargaan untuk FIFA World Player of the Year 2004. Pada kompetisi tahun 2005, ia naik dua peringkat lebih tinggi. Terakhir, ia membantu Brasil dalam masuk kualifikasi pada Piala Dunia 2006. Kaká semakin matang sebagai pemain dan dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik dari Brasil. Dia mencatatkan gol pertama Brazil di Piala Dunia 2006 pada pertandingan melawan Kroasia tanggal 13 Juni 2006. Pada 3 September 2006 dia menyumbangkan salah satu gol briliannya untuk tim Brazil setelah melakukan umpan yang membuahkan gol kepada pemain yang baru masuk, Elano Blumer. Kaká mendapat bola dari pantulan sepak pojok Argentina, dan mengambil bola dari ¾ lapangan lalu mencetak gol. Pada 15 November 2006, Kaká dipilih sebagai kapten Brazil dalam pertandingan persahabatan melawan Swiss karena absennya kapten Brasil sebelumnya, Lucio yang disebabkan oleh cedera.

Selengkapnya...


Prestasi

[sunting] Klub

Internasional

Prestasi individu

  • Bola de Ouro (Golden Ball; Pemain Terbaik Liga Brazil), 2002
  • UEFA Club Football Awards 2004-05, Pemain Tengah Terbaik
  • Topscorer Champions League 2006-07 (10 gol)
  • Pemain Terbaik Dunia FIFA 2006-07
  • Ballon d'Or (2007)
Selengkapnya...